[Ficlet] – Mati Lampu

April 9, 2016 by jellajellii 19 Comments

Ficlet | AU | G | Slight! Comedy, Slight! Fluff

Starring
Bae Yoo Bin ( Oh My Girl Binnie) and Seo Myungho (Seventeen The8)

Semua cast yang dipakai dalam fanfiction ini hanya milik Tuhan, keluarga, agensi, serta fans. Jika ada kesamaan cerita maupun kejadian bukanlah sebuah unsur yang disengaja. Semua cerita pure keluar dari kepala penulis. WARNING! EYD berantakan!  Jadilah pembaca yang baik, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca~
Happy reading 🙂

I will always be with you

.
.
.
.

Binnie benci diperlakukan seperti anak kecil seperti ini. Bagaimana tidak, haruskah ibunya menyuruh Myungho untuk menjaganya selama ibunya keluar negeri? Umur 20 tahun bukanlah alasan bagi ibunya untuk membatalkan perintahnya. Lagipula, hidup seorang diri diusia yang masih muda sudah bukan hal yang tabu di Korea. Tapi ditemani Seo Myungho? Itu masalah baru bagi Binnie.

“Mau makan apa?” tanya Myungho yang  berdiri didepan pintu kamar Binnie. Tapi tak ada jawaban dari mulut Binnie. Seperti yang kalian semua tahu, Binnie bakal mogok bicara jika sedang marah.

“Binnie-ah mau makan apa? Kamu itu belum makan dari pagi. Nanti kalau sakit gimana?” tanya pemuda bersurai pelangi itu.

“Ya! Seo Myungho! Kau berisik sekali. Kalau mau makan, makan aja sendiri!” jawab Binnie super ketus disertai lirikan mematikan.

Mendengar itu Myungho hanya bisa menghela nafas lalu pergi. Tak berapa lama, Binnie mendengar suara pintu rumahnya tertutup, sepertinya Myungho pergi. Sempat ada perasaan bersalah karena sudah memberikan jawaban yang super ketus seperti itu pada Myungho.

“Ah sudahlah biarin aja dia pergi. Toh, aku sudah 20 tahun dan tak butuh bantuannya untuk menjaga rumah,” kata Binnie sambil mengacak-acak rambutnya, meyakinkan dirinya bahwa dia tak melakukan kesalahan setelah membentak Myungho.

“Tidur dulu ah,” gumamnya lagi. Tak sampai 15 menit, Binnie sudah tertidur pulas.
.
.
.
4 jam kemudian.

“Jam berapa sekarang?” tanya Binnie yang tangannya masih meraba ranjang mencari ponselnya.

Dilihatnya layar ponsel yang menunjukkan jam 8 malam. Sepertinya perut yang sedang berontak minta diisi-lah yang membuatnya terbangun. Berencana mengambil makanan di dapur, Binnie yang masih setengah sadar beranjak dari ranjangnya yang nyaman. Namun ada yang aneh, semuanya gelap.

“Ah, pasti aku lupa nyalain lampu, kan tadi tidur. Dasar aku pelupa,” runtuk Binnie pada dirinya sendiri lalu berlalu mengapai saklar dekat pintu kamarnya. Binnie terlihat sedikit panik ketika saklar itu tak berfungsi.

Binnie kembali menutup pintu kamarnya lalu beranjak ke ranjangnya. Menyelimuti dirinya sendiri sampai leher. Mencoba menajamkan semua indranya, jika nanti terjadi sesuatu padanya salahkan saja Myungho yang tak bertanggung jawab. Atau salahkan dirinya sendiri yang sudah kasar pada Myungho.

Cleck! Kriiieeeek! Baaam!

Binnie mulai panik dan ketakutan. Itu suara pintu rumahnya, pasti ada seseorang yang masuk? Myungho? Ibu? Perampok? Semua pemikiran buruk itu mulai membayanginya.

“Ibu, tolong aku. Orang itu menuju kesini. Bagaimana ini ibu?” rintih Binnie yang menangis karena ketakutan setengah mati.
Seberkas cahaya ditangkap oleh dua mata Binnie lewat celah bawah pintu kamarnya.

“Oh tidak, orang itu ada di depan kamarku. Bagaimana ini?”

Tok….tok….tok…
Pintu kamar Binnie diketuk oleh orang misterius di luar. Jika memang benar orang diluar pencuri atau perampok, kenapa harus mengetuk pintu?

“Binnie-ah, kau disana?” panggil orang itu. Binnie yang mendengar namanya dipanggil merasa tak asing dengan suara itu, langsung beranjak dari ranjang dan membuka pintu.
Begitu pintu dibuka, Binnie langsung memeluk orang yang ada dihadapannya sambil menangis.

“Binnie-ah, ada apa? Kamu gak apa apa kan? Apa ada yang sakit atau terluka?” tanya si empunya suara yang kaget langsung dipeluk tiba-tiba.

“Ya! Seo Myungho! Kamu jahat banget sih? Kok aku ditinggalin sendirian?” jawab Binnie sambil menangis.

Melihat Binnie yang ketakutan, Myungho membalas pelukan Binnie, mengelus kepala Binnie dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang lilin. Myungho mencoba meyakinkan Binnie bahwa dia aman dan tak akan terjadi hal-hal aneh selama ada Myungho disisinya.

Kruuuk~….

“Kamu lapar?”

Seketika wajah Binnie memerah mendengar pertanyaan Myunghoo yang tepat sasaran seperti ini. Tanpa dijawab pun sepertinya Myungho sudah paham.

Myungho melepaskan pelukannya, lalu menggandeng tangan kecil Binnie menuju dapur. Meskipun gelap dan hanya diterangi 1 buah lilin saja, tapi Binnie merasa aman karena ada Myungho di dekatnya.
.
.
.
“Ini, makanlah. Maaf ya tadi lama, ada kecelakaan di jalan jadi aku harus lewat jalan lain,” jelas Myungho sambil menyiapkan makanan untuk gadis kelaparan didepannya.

Myungho lalu menyalakan beberapa buah lilin dan diletakkan di meja makan lalu lilin yang mengelilingi mereka. Suasana yang cukup romantis, jika Binnie tak ingat telah membentak Myungho tadi.

“Maaf. Aku tadi gak bermaksud membentak dan mengusirmu.” Kali ini Binnie mengakui kesalahannya dan hanya bisa tertunduk menyesal.

“Hey hey, sudahlah. Aku paham kok kamu lagi emosi dan gak setuju sama keputusan Ibu. Tapi Ibumu punya alasan kan menyuruh aku nemani kamu. Dan lihat, Ibumu memang benar. Sekarang, kamu makan, habis itu tidur yah.” Mengelus kepala Binnie sekali lagi lalu meletakkan sekotak susu strawberry kesukaan Binnie.
.
.
.
.
Fin

Haloooooo~ jella balik lagi~
Bawa Binnie x The8 lagi nih. Bagaimana menurut kalian sama couple yang satu ini? Fanfic ini sengaja belum aku post di blog sendiri, karena mau aku jadiin kado buat MIRACLE dan Oh My Girl yang lagi comeback dan bentar lagi mau 1st Anniversary.
Last word~ jangan lupa tinggalkan jejak 🙂
Good night MIRACLE~
Happy Saturday Night 😚❤